Minggu, 08 November 2015

INTEGRASI KIMIA BAB 1 ATOM


Bab 1

STRUKTUR ATOM


* Atom adalah partikel terkecil yang diciptakan Allah dari suatu unsur. Sebagaimana yang disebutkan Allah dalam al Qur`an yang artinya Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
*   Allah menciptakan atom sesuatu yang tidak dapat dibagi, melainkan terdiri dari partikel-partikel subatom dengan susunan yang berbeda.
*   Atom terdiri atas proton, neutron, dan elektron.
Diumpamakan dengan atom adalah hal terkecil dari amal sholeh yaitu niat. Maha Mengetahui Allah atas setiap gerak-gerak hati. Niat adalah kunci amal sholeh sebagaimana disebutkan dalam hadis Dari Amirul Mukminin Abi Hafsah Umar bin Khathab ra berkata: “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: ‘Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai niat, dan setiap orang mendapat balasan amal sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang berhijrah hanya karena Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itu menuju Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ia harapkan atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu menuju yang ia inginkan’.”. Oleh karena itu, Kita berusaha memperbaiki niat kita dalam amal sholeh. Kita hindari beramal untuk mengharapkan dunia sebab akan dibalas dengan nikmat dunia yang sementara, Kita berusaha beramal dengan niat ikhlas karena Allah agar kelak dibalas dengan kenikamatan selamanya di akhirat.

A.          PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Ø Teori atom adalah sebuah model untuk mewakili atom yang sebenarnya tidak dapat dilihat.
1.    Teori Atom Dalton
Atas kehendak Allah, Dalton dapat mengungkapkan sebuah teori sebagai berikut:
a.    Atom adalah bagian terkecil suatu unsur.
b.    Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, dibagi lagi, atau diubah menjadi zat lain.
c.    Atom dari suatu unsur berbeda dengan atom dari unsur lain.
d.   Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari unsur-unsur.
Ø  Kelemahan teori atom Dalton
a.  Atom ternyata bukan sesuatu yang tak terbagi, melainkan terdiri dari berbagai partikel subatom.
b. Atom-atom dari unsur yang sama dapat mempunyai massa yang berbeda walaupun mempunyai sifat-sifat yang sama.
c.  Dalam reaksi nuklir, ternyata atom dari suatu unsur dapat diubah menjadi atom unsur lain.
d.   beberapa unsur tidak terdiri atas atom-atom melainkan molekul-molekul.
Molekul unsur terbentuk dari atom-atom sejenis dengan jumlah tertentu.                                                                                              
Gambar 1.1 Model atom Dalton
Allah memberi petunjuk pada Dalton sehingga teorinya mampu menjelaskan hukum kekelan massa dan hukum kekalan perbandingan tetap. akan tetapi, teori Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain, tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi, serta tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berkaitan.
Maha Teliti Allah yang menciptakan atom dengan begitu teliti. Kita tafakkur tentang bentuk atom sehingga kita ingat ayat Allah yang berbunyi “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar”. Disebutkan zharroh adalah nama lain dari atom, sehingga kita ingat bahwa sekecil apapun amal yang kita lakukan pasti diperhitungkan oleh Allah. Oleh karena itu, kita berusaha banyak berbuat baik sekecil apapun sebab amal tersebut dapat memberatkan timbangan amal baik kita di akhirat. Misalnya menyingkirkan batu atau ranting di jalan, memberikan sedekah kepada fakir walaupun hanya dengan sebungkus nasi dan sebagainya dengan diniati ikhlas karena Allah.
2.    Teori Atom Thomson
Ø Menurut Thomson, atom merupakan suatu awan bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron-elektron seperti kismis. Jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif sehingga atom bersifat netral.

Gambar 1.2 Model Atom Thomson
Ø Teori atom Thomson diketahui kurang tepat setelah penemuan inti atom oleh Rutherford. Muatan positif tidak tersebar sebagai awan, tetapi berada pada inti atom.
Kita tafakkur atas Maha Kuasanya Allah yang menciptakan atom dengan sangat rumit. Kita yakini bahwa perbedaan dalam berpendapat merupakan awal dari munculnya ilmu baru. Oleh karena itu, kita berusaha membuat banyak penelitian-penilitian dengan niat untuk mencari ilmu keagungan Allah dan mentafakkuri ciptaanya Allah. Kita hindari mencari ilmu atau meniliti segala sesuatu dengan niat menjatuhkan pendapat orang lain atau untuk diperdebatkan. Kita ingat firman Allah Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa. Oleh karena itu, kita hindari memperdebatkan isinya dunia yang sama saja dengan menghianati diri sendiri. Kita membuat penilitian-penilitian alam berdasarkan petunjuk al Qur`an dengan niat untuk membuktikan kebenaran al Qur`an dan mengajak orang untuk mengimani al Qur`an. Kita berusaha mengutarakan pendapat yang sesuai dengan al Qur`an agar kita termasuk orang yang mendapat petunjuk dari Allah selama di dunia dan di akhirat.

3.    Teori Tom Rutherford Mengenai Inti Atom
Ø Sungguh Allah menghendaki Rutherford dapat menemukan fakta bahwa model atom Thomson tidak sesuai lagi karena hasil percobaannya menunjukkan bahwa terpentalnya partikel alfa ketika menembus lempeng emas pastilah telah menabrak sesuatu yang sangat pejal (inti atom). Jadi, teori atom menurut Retherford adalah sebagai berikut:
a.    Atom tersusun atas:
1)      Inti atom bermuatan positif,
2)      Elektron-elektron bermuatan negatif dan mengelilingi inti.
b.    Semua proton terkumpul dalam inti atom dan menyebabkan inti atom bermuatan positif.
c.    Sebagian besar volume atom adalah ruang kosong.
d.   Jumlah proton dalam inti atom sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya sehingga atom bersifat netral.
Gambar 1.3 Model atom Rutherford
Ø Kelemahan teori Rutherford adalah tidak mampu menjelaskan persoalan kestabilan elektron dan inti. Elektron dapat stabil mengitari inti atom tanpa tersedot dan jatuh pada intinya, padahal gerakan elektron ini disertai energi radiasi elektromagnetik yang semakin lama energinya semakin berkurang sehingga akhirya elektron jatuh ke inti atom.
Diumpamakan dengan hasil penelitian Rutherford yang masih juga mempunyai kelemahan adalah kelemahan kita dalam beramal sholeh. Maha Kuat Allah yang memberikan kekuatan kepada hamba-Nya. Kita ingat firman Allah yang artinya “barang siapa yang beramal sholeh dari jenis laki-laki atau dari jenis perempuan dan dia orang yang beriman maka sungguh kami akan beri kehidupan dia kehidupan yang baik. Dan sungguh Kami akan beri balasan mereka pahala mereka sebanding dengan bagusnya suatu perbuatan yang ada mereka mengerjakannya.” Oleh karena itu, kita yakin bahwa dalam diri kita mempunyai potensi untuk beramal sholeh sehingga Allah memerintahkan kita untuk beramal sholeh. Dimaksud dengan dari jenis laki-laki atau dari jenis perempuan yaitu segala amal sholeh laki-laki dapat digantikan oleh perempuan meskipun perempuan lebih lemah daripada laki-laki. Misalnya dalam hal berjuang, jika laki-laki bentuk berjuangnya dengan mengajarkan al Qur`an diluar wanitapun dapat berjuang menyebar al Qur`an dengan melalui tulisan, sehingga tetap men-jalankan perintah untuk berjuang dan tidak meninggal-kan perintah Allah untuk menjaga diri di rumah.

4.    Teori Atom Niels Bohr
Bohr mengajukan model atom sebagai berikut:
a.    Elektron-elektron mengitari inti atom pada tingkat-tingkat energi (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi.
b.    Energi akan dipancarkan atau diserap jika elektron berpindah dari satu tingkat energi ke tingkat energi yang lain, sesuai dengan persamaan:
E1 > E2        elektron memancarkan energi
E1 < E2        elektron menyerap energi
E1 – E2 = h f

Allah menjadikan model atom Niels Bohr ini mampu menjelaskan terjadinya garis-garis spektrum atom hidrogen, tetapi tidak mampu menjelaskan bentuk lintasan atau orbit elektron serta meramalkan terjadinya spektrum yang dipancarkan oleh atom-atom lain.                                                                         
                                              Gambar 1.4 Model atom Bohr
Kelemahan-kelemahan ini disempurnakan oleh Allah melalui teori atom modern berdasarkan mekanika kuantum. Dalam teori atom mekanika kuantum, posisi elektron adalah tidak pasti. Hal yang dapat ditentukan mengenai keberadaan elek-tron di dalam atom adalah daerah dengan peluang terbesar untuk menemukan elektron tersebut. Daerah dengan peluang terbesar itu dinamakan orbital. Allah menunjuk Erwin Schrodinger, seorang ilmuawan Austria sebagai penemu teori atom mekanika kuantum pada tahun 1927.
Kita tafakkur dengan adanya teori Nielis Bohr, sehingga kita ingat Maha Telitinya Allah yang menciptakan alam semesta dengan menurut ukuran sebaimana disebutkan Allah dalam QS. Al Hijr: 19. Kita berusaha saling menyempurnakan kelemahan muslim yang lain atau berusaha saling mengingatkan dan menasihati sebagaimana diperintah nabi dalam hadits yang diriwayatkan Dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a : Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw, “Orang Islam yang bagaimanakah yang paling baik?” Jawab Rasulullah saw, “Ialah orang-orang yang menjaga orang-orang Islam lainnya dari bencana lidah dan perbuatannya”. Dimaksud bencana lidah yaitu perkataan yang tidak bermanfaat dan bencana perbuatan yaitu segala perbuatan yang menimbulkan kerusakan. Kita hindari melakukan 2 perkara yang menimbukan bencana tersebut sebab bencana tersebut akan menimpa kita di dunia dan di akhirat.

B.          MODEL ATOM MODERN
1.    Konsep Orbital
Ahli kimia yang mengemukakan model atom modern, diantaranya:
a.    Louis deBoglie
Broglie dianugrahi Allah dapat mengemukakan teori sifat dualisme dari elektron, yaitu sebagai partikel dan sebagai gelombang. Teori ini dinyata-kan dengan rumus:


dengan,
  panjang gelombang (m)
m = massa partikel (kg)
v =  kecepatan (m/s)
h = konstanta Planck (kg.m2/s)
Diumpamakan dengan teori sifat dualisme adalah teori hadist yang bersifat dualisme yaitu sebagai wahyu dari Allah dan sebagai sunnah Nabi. Maha Bijaksana Allah yang mewahyukan ketentuan dan hukum melalui ucapan, perbuatan, dan ketetapan hati Nabi Muhammad SAW sehingga kita mudah untuk men-jalankan dan mengamalkan al Qur`an dalam kehidupan sehari-sehari. Kita yakini bahwa Nabi adalah utusan Allah. Oleh karena itu, kita berusaha menghamba pada Allah melalui syariat atau aturan yang disampaikan oleh Nabi. Sebab Allah telah menetapkan bagi nabi suatu hukum atau ketetapan yang menjadi sunnah-Nya, sebagaimana Allah jelaskan dalam QS. Al Ahzab: 83 yang artinya Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan”. Kita berusaha mencontoh sikap atau perbuatan Nabi agar di akhirat kelak kita dapat ber-kumpul dengan Nabi di surga yang penuh kenikmatan.  
b.   Werner Heissenberg Heissenbreg
Mengemukakan teori ketidak pastian dalam menemukan elektron dalam ruang disekitar inti atom (orbital).
Kita tafakkur dengan adanya teori ketidak pastian dalam menemukan elektron sehingga kita ingat Maha Benarnya Allah yang menyampaikan kepastian ketentuan dan petunjuk melalui Nabi. Kita yakini kepastian atau kebenaran hadis yang dibawa oleh Nabi adalah benar-benar dari Allah sebab Allah berfirman yang artinya Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” Oleh karena itu, kita juga berusaha meng-gunakan hadits Nabi sebagai pedoman dalam hidup kita agar di akhirat kelak kita diberi petunjuk Allah menuju surga-Nya.
c.    Erwin Schrodinger
Sungguh Maha Rochman Allah yang meng-anugrahkan ilmu kepada Erwin sehingga ia dapat meremuskan persamaan gelombang untuk meng-gambarkan bentuk dan tingkat orbital dalam bentuk bilangan kuantum.
Kita tafakkur melalui adanya rumus persamaan gelombang sehingga kita ingat adanya rumus untuk mencapai gelombang kesuksesan dunia dan akhirat. Kita berusaha membentuk gelombang kesuksesan dengan cara meningkatkan ketakwaan kita pada Allah baik dalam bentuk perbuatan maupun bentuk per-kataan. Misalnya dengan cara mengamalkan peirintah Allah dalam QS. Al Baqoroh: 83 yang artinya Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling”. Kita berusaha menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangannya meskipun golongan kita kecil atau sedikit agar kelak kita ditempatkan dalam surga-Nya.

2.    Bilangan Kuantim
Untuk menentukan posisi suatu orbital diperlukan tiga bilangan kuantum yaitu:
a.    Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum pertama menyatakan nomor kulit elektron pada atom.
Nilai n mempunyai harga 1, 2, 3, ........
*      n = 1 sesuai dengan kulit K
*      n = 2 sesuai dengan kulit L
*      n = 3 sesuai dengan kulit M
dan seterusnya
Tiap kulit atau setiap tingkat energi ditempati oleh sejumlah elektron. Jumlah elektron maksimum yang dapat menempati tingkat energi itu harus memenuhi rumus Pauli = 2n2
Contoh:
Kulit ke-2 (n = 2) dapat ditempati maksimum = 2 x 22 elektron = 8 elektron
Kita umpamakan dengan bentuk bilangan kuantum adalah bentuk penghambaan pada Allah. Maha Kuasa Allah untuk menentukan segalanya. Kita yakin dan berusaha selalu ingat bahwa Allah Raja pemilik segalanya dan Dzat yang berhak merumuskan  segala-nya. Oleh karena itu kita berusaha hanya menghamba pada Allah saja, tidak pada yang lain. Bentuk penghambaan yang paling utama yaitu disebutkan dalam QS. An Nur: 52 yang artinya Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. Kita berusaha selalu taat, takut dan taqwa kepada Allah kapanpun dan dimanapun agar kita mendapat kemenangan di akhirat kelak. Taat yaitu menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah dan Rosul. Takut pada Allah yaitu takut atas dosa-dosa yang telah dikerjakan dengan selalu memohon ampun pada Allah. Sedangkan taqwa yaitu memelihara diri dari perbuatan dosa dengan selalu menghindari segala yang dibenci oleh Allah, sekecil apapun.
b.    Bilangan kuantum azimat )
Bilangan ini menyatakan jenis subkulit atau subtingkat energi, tempat elektron berada, dan menentukan bentuk orbital,
= n – 1, dengan  = 0, 1, 2, 3
Tabel subkulit-subkulit yang diizinkan pada kulit K sampai N
Kulit
Kuantuk Utama (n)
Kuantum Azimut (
K
n = 1
( = 0
L
n = 2
(  = 0, 1
M
n = 3
(  = 0, 1, 2
N
n = 4
(  = 0, 1, 2, 3
Subkulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus, yaitu:
Kuantum Azimut  (
Subkulit
(  = 0
s = Sharp
(  = 1
p = principal
(  = 2
d = diffuse
(  = 3
f = fundamental

Maha Benar Allah atas segala perintah dan larangan-Nya yang semata-mata hanya untuk kebaikan kita. Diumpamakan dengan bentuk kuantum azimat adalah bentuk penghambaan pada Allah yang berbeda-beda pada setiap tempat. Kita berusaha menggunakan energy kita untuk beramal sholeh dimanapun tempat kita berada. Kita hindari mengunakan energy kita untuk kejelekan misalnya untuk menumpuk harta, jalan-jalan bersama keluarga, dan lain-lain, sebab Allah berfirman, yang artinya “Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam syurga). Oleh karena itu, kita berusaha mengajak keluarga kita, teman, sahabat dan lain-lain untuk beramal sholeh. Misalnya membuat kegiatan belajar Qur`an bersama, organisasi sahabat Qur`any dan sebagainya, yang bertujuan untuk menyebarkan ilmu al Qur`an dan mengajak hidup dengan al Qur`an. Sehingga, di akhirat kelak kita dikumpulkan oleh Allah di tempat yang paling tinggi yaitu surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
c.    Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik menyatakan orbital tempat elektron berlokasi.
m = - , .........0.........+
Tabel hubungan Kuantum Azimut, Subkulit, Kuantum Magnetik dan jumlah Orbital
Kuantum Azimut
Sub kulit
Kuantum Magnetik (m)
Jumlah Orbital
 = 0
S
0
1
 = 1
P
-1, 0, +1
3
 = 2
D
-2, -1, 0, +1, +2
5
 = 3
F
-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
7

Diumpamakan dengan kuantum magnetik adalah firman Allah yang menyatakan ka`bah sebagai kiblat umat Islam dan sebagai lokasi yang diharamkan oleh Allah untuk berbuat kejelekan. Sungguh, Allah Maha Menentukan segala sesuatu. Kita melaksanakan sholat dengan mencontoh sholatnya Nabi yang menghadap ke arah Ka’bah. Kita ingat firman Allah yang artinya Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Kita sholat menghadap ke Ka`bah, sebab kita menjalankan perintah Allah untuk menghadap kiblat, bukan untuk menyembah ka`bah. Kita berusaha termasuk orang yang mendapatkan surga di akhirat kelak dengan cara menyandarkan segala amal perbuatan kita atas dasar menjalankan perintah Allah.
d.   Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan ini menyatakan arah perputaran elektron dalam orbital.
Dalam satu orbital, jumlah elektron maksimum adalah 2 elektron. Kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin (s = + ) atau (s = - ).
Maha Bijaksana Allah yang menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi kita untuk lebih mudah menyatakan akhlak dalam al Qur`an. Kita tafakkur dengan adanya bilangan kuantum spin sehingga kita ingat bahwa Hadist dari Nabi juga mengarah pada Al Qur`an atau sesuai dengan al Qur`an. Kita berusaha mencontoh Nabi dengan cara berusaha mempelajari atau memahami al Qur`an terlebih dahulu, sebab disebutkan oleh Sayyidati Aisyah  bahwa akhlak Nabi adalah al Qur`an dan dikeluarkan oleh As-Sajzi dari Anas ra. dari Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka dia telah mengasihiku, dan siapa yang mengasihiku dia akan memasuki syurga bersama-sama aku!.
3.    Konfigurasi Elektron
Ø Konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron yang bergerak pada lintasan (kulit atom) tertentu.
Ø Untuk menentukan susunan dan tata ruang elektron dalam atom, setiap elektron harus memenuhi aturan-aturan, yaitu prinsip Aufbau, aturan Hund, dan larangan Pauli.
Diumpamakan dengan konfigurasi elektron yaitu susunan niatan jelek yang bergerak untuk melakuka-kan hal tertentu. Maha Mengetahui Allah, kita hindari menyusun niat berbuat jelek meskipun hanya niat saja, sebab syetan-syetan akan mendekat dengan kita. Allah berfirman dalam QS Fushshilat: 36 “Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahu”. Oleh karena itu, kita berusaha selalu memohon perlindungan kepada Allah dari godoan syetan yang terkutut pada setiap kita akan melakuakan segala pekerjaan. Kita yakini bahwa syetan adalah musuh yang nyata bagi kita yang jelas membawa kita pada neraka yang pedih.
a.    Prinsip Auf Bau
v  Pengisian elektron pada setiap subkulit dimuali dari tingkat energi yang terendah secara berurutan digambarkan sebagai berikut.
v  Banyaknya elektron yang dapat diisi pada masing-masing orbital adalah:
s = maksimum terisi 2 elektron
p = maksimum terisi 6 elektron
d = maksimum terisi 10 elektron
f = maksimum terisi 14 elektron
Sungguh Allah Maha berkehendak atas segala seuatu, kita hindari membuat percobaan untuk melakukan kejelekan atau mengisi perbuatan jelek dalam kehidupan kita. Misalnya mencoba untuk membohongi kedua orang tua dengan mengatakan pergi kerja kelompok, ternyata ketemuan dengan lawan jenis, kemudian esoknya izin study tour padahal untuk berlibur dengan lawan jenis, dan seterusnya. Kita berusaha memperbanyak menyusun perbuatan baik atau berniat berbuat baik, sebab jika kita berniat berbuat baik sedang belum mengerjakan kebaikan, maka Allah memerintahkan malaikat untuk mencatat 1 kebaikan dan ketika kita telah berbuat kebaikan tersebut maka Allah akan menambahkan kebaikan di akhirat, sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah, dan Allah juga tidak akan salah dalam mencatat segala amal kita sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar”. Oleh karena itu kita berusaha selalu bertaqwa pada Allah agar segala amal kita terjaga selama di dunia dan di akhirat amal kita berbuah kenikmatan yang selamanya.
b.    Aturan Hund
Aturan pengisian elektron pada subkulit yang orbitalnya lebih dari satu:
1)   Pengisian elektron dilakukan dalam orbital yang tingkat energinya sama.
2)   Elektron tidak boleh berpasangan terlebih dahulu sampai semua orbital terisi oleh sebuah elektron.
Maha Mengatur Allah, yang berhak mengatur alam semesta beserta isinnya. Kita ingat aturan hund kita pun berusaha ingat aturan Allah yang memerintahkan kita untuk selalu mengingat dan mengagungkan Allah. Kita berusaha mengingat Allah dengan mengisi atau mengawali hidup kita, keseharian kita  dan perbuatan kita dengan ucapan bismillaah dan mengakhirinya dengan ucapan alchamdulillah sebagaiman Allah perintahkan “Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang. Kita berusaha selalu ber-tasbih kepada Allah, ketika kita melihat segala ciptaan-Nya dengan mengucapkan kalimat subchanaaAllah, sebagaimana Allah contohkan dalam QS. Al Furqoon: 61 yang artinya “Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya. Kita juga berusaha selalu memohon ampun pada Allah dengan banyak membaca astghfirullahal’azhiim sebanyak-banyaknya agar kita mendapatkan ampunan dari Allah dan diberikan surga sebagai tempat kembali bagi kita, sebagaimana Allah perintahkan, yang artinya “dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
c.    Larangan Pauli
Pauli menyatakan bahwa tidak ada 2 elektron dalam satu atom yang boleh mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.
Maha Bijaksana Allah yang berhak membuat segala aturan. Kita berusaha mentafakkuri  larangan Pauli sehingga kita ingat pada Allah yang melarang kita untuk mendekati perbuatan jelek, keji atau hina. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al Isro`: 32. wa laa taqrobuu az-zinaa (Dan janganlah kalian mendekati zina):  1. Haram mendekati zina, antara lain: SMS, melamun, memandang, omong-omongan, berdekatan, membalas surat, menyurati, bersepi atau berduaan dengan yang bukan muhrim, apalagi menyimpan, mendengar suara yang bukan muhrim, mendengar lagu asmara, nonton TV, membaca novel cinta, tidak menutup aurat, perempuan menampakkan diri, dan sebagainya. 2. Segera menikah agar terhindar dari mendekati zina. Innahuu kaana faahisyatan (sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji): Kita wajib menghinakan perbuatan maksiat dan kita hindari meringankan atau meremehkan perbuatan  tersebut. Wa saa`a sabiilan (Dan seburuk-buruk jalan): kita tidak menjadikan perbiatan mendekati zina tersebut sebagai jalan menuju pernikahan sebab hal tersebut termasuk cara atau jalan yang membawa kita pada jurang neraka yang penuh dengan siksa.
          
C.          PARTIKEL PENYUSUN SUBATOM
1.  Proton
Proton adalah partikel bermuatan positif dengan massa sebesar 1,6726231 x 10-24  gram. Agar lebih praktis, massa sebutir proton adalah 1,0073 sma  1 sma.
1 sma = 1,66 x 10-24 gram.
Muatan partikel dasar biasanya dinyatakan sebagai muatan relatif terhadap muatan elektron (e).
Jadi, muatan 1 proton = +1 yang artinya sama dengan +1,60217733 x 10-19 coulomb.
Diumpamakan dengan proton adalah perbuatan yang bermuatan positif atau kebaikan dengan didasari iman dan ikhlas karena Allah. Maha Baik Allah yang melimpahkan kebaikan untuk kita. Kita ingat bahwa jiwa raga kita telah dibeli oleh Allah dengan surga sebagaimana diterangkan Allah dalam QS: at Taubah: 111, yang artinya Sesungguhnya Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka....”. oleh karena itu, Kita berusaha menggunakan jiwa raga kita untuk berbuat kebaikan agar ketika di ditimbang di akhirat kelak jiwa raga kita bermuatan amal kebaikan, sehingga timbangan kita menunjukkan alamat masuk dalam surga yang penuh kenikmatan.

2.  Elektron
Elektron merupakan partikel bermuatan negatif dengan massa 9,1093897 x 10-28 gram atau sekitar  sma  0. Massa elektron relatif lebih kecil dibandingkan dengan massa proton.
Muatan 1 elektron = e = 1,6021773 x 10-19 coulomb.
Maha Pelindung Allah. Kita tafakkur dengan adanya elektron sehingga kita ingat bahwa diri kitapun berpotensi untuk bermuatan negatif. Oleh karena itu, kita berusaha menjaga diri kita terutama hati kita untuk selalu mengingat Allah agar kita dijauhkan dari per-buatan jelek dan dimudahkan dalam berbuat baik, sehingga kita mendapatkan kentraman sebagaimana firman Allah, “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Kita berusaha memohon perlindungan pada Allah dari segala godaan atau pengaruh perbuatan negatif di sekeliling kita, sebab kita tidak dapat menghindari kejelekan tanpa Allah yang menjadikan. Kita berusaha menjauhi perbuatan negatif dengan niat menjalankan perintah Allah bukan karena yang lain, agar di akhirat kelak dibalas Allah dengan kebaikan yang berlimpah.

3.  Neutron
Neutron memiliki massa yang hampir sama dengan proton, yaitu 1 sma, tetapi tidak bermuatan.
Tabel Sifat-sifat Partikel Subatom
Partikel
Massa (sma)
Muatan
Penemu
Proton (p)
1
+1
Goldstein/ Rutherford (1886)
Elektron (e)
-1
Thomson (1897)
Neutron (n)
1
Netral
J. Chadwick (1932)
Perbedaan antara atom yang satu dengan atom yang lain dapat dijelaskan karena perbedaan susunan, yaitu jumlah proton, elektron, dan neutronnya.
Maha Kuasa Allah yang menciptakan adanya neutron sebagai partikel yang bermuatan netral. Kita hindari seperti neutron yang jiwa raganya bermuatan netral atau berbuat kebaikan tetapi tetap menjalankan kejelekan. Misalnya, suka mentraktir teman tetapi juga suka mencuri. Kita berusaha mensibbukkan jiwa raga kita untuk berbuat kebaikan yang secara otomatis kita akan menjauhi perbuatan kejelekan, sebab surga hanyalah untuk orang yang berbuat kebaikan dengan ikhlas karena Allah. Sesungguhnya kebaikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdeka-kan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunai-kan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperang-an. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.

D.          NOMOR ATOM, NOMOR MASSA, DAN NOTASI SUSUNAN ATOM
1.    Nomor Atom
Ø  Nomor atom atau nomor proton adalah jumlah proton yang terdapat di dalam inti atom.
Ø  Atom bersifat netral sehingga jumlah elektron sama dengan jumlah proton.
Jadi,  nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron.
Diumpamakan dengan nomor atom yaitu jumah amal kebaikan yang sama dengan amal kejelekan. Maha Kekal Allah, Dzat tanpa akhir. Kita yakini bahwa kita tidaklah kekal di dunia ini. Oleh karen itu, kita hindari membentuk nomor atom dengan cara berusaha menggunakan kenikmatan duniawi tuk mencari kebahagian di akhirat yang selamanya saja. Contohnya, nikmatnya diberi kekuasaan untuk menolong agama Allah atau menegakkan hukum, menolong orang yang lemah dan sebagainya. Sebab Allah telah menjanjikan surga bagi kita, jika kita menggunakan dunia untuk sarana menuju akhirat. Sebagimana Firman Allah dalam QS. Al Qoshosh: 61, yang artinya, “Maka apakah sama orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu dia memperolehnya, dengan orang yang Kami berikan kepadanya kesenangan hidup duniawi, kemudian pada hari kiamat dia termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?. 

2.    Nomor Massa
Ø Nomor massa adalah jumlah proton dan neutron di dalam suatu atom.
Ø Massa sebuah atom hanya ditentukan dari massa proton dan neutron, sedangkan massa elektron diabaikan karena massa elektron sangat kecil dibandingkan dengan massa proton atau neutron.  
Jadi, nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron.
Maha Menghitung Allah atas setiap amal hamba-Nya. Kita tafakkur dengan adanya nomor massa sehingga kita ingat tugas kita di dunia ini yaitu untuk memper-banyak berbuat kebaikan. Kita hindari bermalas-malasan dalam berbuat baik sebab sifat malas adalah sifatnya orang munafik yang jelas dijanjikan neraka sebagai tempat kembalinya, sebagaimana disebutkan Allah dalam QS. An Nisa: 142 yang artinya, Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

3.    Notasi Susunan Atom
Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam suatu atom dinyatakan dengan lambang sebagai berikut:


X    = lambang atom ( = lambang unsur)
Z     = nomor atom = jumlah proton (p)
       = jumlah elektron (e)
A    = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron = p + n
Maka, A = Z + n
Jumlah neutron (n) = A – Z
Contoh: Na menyatakan atom natrium dengan nomor atom 11 dan nomor massa 23. Atom ini memiliki jumlah proton = 11, jumlah elektron = 11, dan jumlah neutron = 23 – 11 = 12.
Diumpamakan dengan notasi atau susunan atom adalah susunan amal perbuatan kita. Maha Sayang Allah yang memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Kita berusaha menyusun perbuatan kita agar kita termasuk orang yang beruntung di sisi Allah yaitu orang yang menjalankan perintah Allah dalam QS. At Taghaabun: 16 yang artinya “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu[1480]. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”. Menafkahkan diri kita sesuatu yang baik yaitu menggerakkan diri kita untuk melakukan segala hal yang bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat.

E.          ISOTOP, ISOBAR, ISOTON, DAN ISOELEKTRON
1.  Isotop
Isotop adalah unsur yang memiliki nomor atom sama, tetapi memiliki nomor massa berbeda.
Contoh:
Isotop   O dan   O, isotop Cl dan Cl
Sungguh Allah Maha Menentukan setiap nilai amal kebaikan hamba-Nya. Diumpamakan dengan isotop adalah hubungan kita dengan Ulama  yang memiliki unsur Dzat yang sama, tetapi memiliki massa ilmu yang berbeda. Kita ingat Sabda Nabi SAW bahwa ada 3 orang golongan yang dapat memberi syafa`at pada hari kiamat yaitu para Nabi, Ulama` dan Syuhada`. Oleh karena itu, kita berusaha berkumpul dengan orang-orang yang berilmu dan suka beramal, seperti Ulama`, Pejuang, dan orang Sholih agar kita mendapatkan syafa`at dari mereka dan dimudahkan oleh Allah untuk berbuat baik. Kita juga ingat hadist yang diriwayatkan oleh Al Qadhi, bahwa Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa mencintai ilmu dan Ulama`, maka kesalahan-kesalahannya tidak akan dicatat sepanjang hidupnya”. Oleh karena itu, kita berusaha mencintai ilmu dengan mencintai Ulama` dan mencintai Ulama` dengan cara berusaha mencontoh sikap Ulama` dengan ikhlas karena Allah agar kelak kita dapat berkumpul dengan mereka di surga yang penuh kenikmatan.
2.    Isobar
Isobar adalah unsur yang memiliki nomor atom berbeda, tetapi memiliki nomor massa yang sama.
Contoh:
 C,  O, dan   N
Maha Kuasa Allah yang mengatur segala yang ada di muka bumi. Kita hindari berkumpul dengan orang-orang yang mempunyai akhlak menyimpang atau tercela, seperti sifat kafir, munafik, fasik dan sebagainya. Kita memohon pada Allah agar dijauhkan dari sikap-sikap tercela tersebut agar kita dijauhkan pula oleh Allah dari siksa yang berat di akhirat. Kita hinakan sikapnya bukan orangnya. Contoh perbuatan kafir yaitu digambarkan dalam QS. Al Baqoroh: 34, “. . . ia enggan (sombong) dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. munafik yaitu “. . . mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik, fasik yaitu orang yang mencintai keluarga, harta kekayaan dan sebagainya melebihi cintanya pada Allah, Rosul & jihad fisabilillah. kita hindari perkara-perkara tersebut agar kita tidak termasuk golongan yang mendapatkan siksa yang pedih di akhirat.
3.  Isoton
Isoton adalah unsur yang memiliki jumlah neutron yang sama.
Contoh:
 H dan  He,  Be dan  B
Maha Berkehendak Allah. kita hindari berkumpul dengan orang yang suka bermalas-malasan atau tidak suka berjuang dan beramal sholeh, sebab akan menjadikan diri kitapun sama-sama malas atau enggan untuk beramal sholeh. Allah berfirman Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak me-ngerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. Kita hindari bermalas-malasan dalam beribadah pada Allah sebab sudah jelas bahwa malas termasuk sifatnya orang-orang kafir yang kelak menjadi penghui neraka yang hina.
4.  Isoelektron
Isoelektron adalah atom atau ion dengan jumlah elektron yang sama.
Contoh:
9F-1 dan 12Mg2+. Masing-masing memiliki 10 elektron.
Maha Dekat Allah. Kita berusaha mendekatkan diri kita kepada Allah dengan tidak berkumpul dengan orang atau golongan yang mempunyai kebiasan jelek yang sama dengan kita, misalnya kita hindari dekat dengan orang yang tidak suka mengaji ketika kita tidak senang mengaji tetapi kita berusaha dekat dengan teman yang suka mengaji agar kita tertarik untuk ikut mengaji. Kita berusaha berlomba-lombba dalam kebaikan dengan siapapun dan dimanapun kita berada sebagaimana yang diperintahkan Allah Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu

F.SUSUNAN ION
Ion adalah atom yang Allah ciptakan dapat melepas atau menangkap elektron. Atom netral memiliki jumlah proton dan jumlah elektron yang sama.
1.  Ion positif
Ion positif adalah ion yang terbentuk dari atom yang kehilangan elektron sehingga jumlah proton lebih banyak dari pada jumlah elektron.
Maha Pengampun Allah. Kita berusaha mencontoh ion positif yang menghilangkan elektron dengan cara meninggalkan perbuatan jelek atau bertaubat pada Allah. Syarat-syarat bertaubat atas dosa terhadap Alloh antara lain :
1.      An-Nadamu: menyesali atas dosa-dosa yang telah dilakukan
2.      Al-Iqla`       : meninggalkan dosa-dosa yang telah dilakukan
3.      Al-‘Azmu   : Niat yang kuat untuk tidak melakukan dosa itu lagi [ dosa yang sama ].
Allah berfirman Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
2.  Ion negatif
Ion negatif adalah ion yang terbentuk dari atom yang mendapat tambahan elektron sehingga jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah proton.
Contoh:
Atom  C terdiri dari 6 proton, 6 elektron dan 8 neutron. Jika jumlah elektronnya berkurang satu, maka atom karbon berubah menjadi ion C+. Namun, jika atom karbon mendapat tambahan 1 elektron, maka terbentuk ion C-. Susunan atom C, ion C+, dan ion C- adalah sebagai berikut:
Spesi
Jumlah Proton
Jumlah Elektron
Jumlah Neutron
Atom C
6
6
8
Atom C+
6
5
8
Atom C-
6
7
8
Dalam atom netral, jumlah elektron = Z.
Dalam ion bermuatan +x, jumlah elektron = Z - x
Dalam ion bermuata -x, jumlah elektron = Z + x
Maha Bijaksana Allah dalam menetapkan hukum. Kita hindari jangan sampai seperti ion negatif yang ketambahan elektron dengan berusaha menghindari perbuatan jelek sekecil apapun. Misalnya menghindari menghosop atau meminjam tanpa izin meskipun benda kita juga digoshop, sebab hal tersebut dapat menjadi kebiasaan yang akan menimbulkan adanya perbuatan negatif yang lain seperti mencuri kemudian membunuh. Kita ingat ketentuan Allah dalam QS al Maidah: 38, bahwa mencuri dengan batas minimal satu nisob dihukum dengan memotong tangan. Satu nisob adalah senilai dengan 86 gram emas.  Kita laksanakan hukum Allah dengan di dasari rasa takut atau iman pada hari pembalasan yang pasti terjadi.

G.          MASSA ATOM RELATIF DAN MASSA MOLEKUL RELATIF
Ø Massa atom relatif adalah perbandingan antara massa rata-rata dari 1 atom suatu unsur terhadap  massa 1 atom C-12
Ø
Ar  =
Isotop  C ditetapkan IUPAC sebagai standar perbandingan karena hasil perbandingan  kali massa atom  C dengan massa atom lain meng-hasilkan bilangan yang mendekati bilangan bulat.



Ø  massa atom 1 atom C-12 ditetapkan  1 sma.
Ø Jadi, definisi di atas dapat ditulis sebagai berikut:
Mr



Sehingga diporeleh:
Massa rata-rata 1 atom unsur  = Ar unsur X  1sma
Ø Jadi, massa atom relatif suatu unsur merupakan massa rata-rata dari 1 atom unsur itu dalam suatu sma.
Ø Massa atom relatif suatu unsur-unsur dapat dilihat pada tabel periodik unsur.
1.      Massa Atom Relatif (Ar)
Massa atom relatif suatu unsur adalah massa rata-rata dari isotop-isotop suatu unsur (dalam sma) berdasarkan kelimpahannya di alam.
Maha Esa Allah pemiliki nama-nama yang baik, Dzat yang Maha Mulia. Diumpamakan dengan massa atom relatif yaitu bentuk akhlak yang ada pada diri seseorang dengan akhlak kebanyakan orang atau rata-rata akhlak. Misalnya rata-rata atau kebanyakan orang suka meninggalkan kebaikan, maka kita berusaha menjadi orang yang suka berbuat kebaikan. Kita hindari menjadi kebanyakan orang yang tidak disukai oleh Allah sebagaimana yang disebutkan oleh Allah dalam firmannya-firmannya sebagai beriukut: dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya. (al Haaqqoh: 41), “Katakanlah: "Dia-lah Yang mencipta-kan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati." (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.” (Qs. al Mulk 23), “Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran.” (Qs.al Mu`minum: 58). Oleh karena itu, kita berusaha menjadi orang yang masuk dalam golongan sedikit tetapi disukai oleh Allah yaitu dengan selalu beriman dengan al Qur`an, selalu bersyukur pada Allah, mengambil pelajaran dari setiap kejadian, dsb agar kita dapat bertemu dengan Allah di dalam surga-Nya.
2.      Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa molekul relatif adalah massa rata-rata dari molekul (dalam sma) berdasarkan kelimpahannya di alam.
Sungguh Allah Dzat yang Maha Berdiri sendiri. Kita tafakkur dengan adanya massa molekul relative sehingga kita ingat banyak disekililing kita kelompok-kelompok atau jama`iyah-jam`iyah islam yang rata-rata tidak sesuai dengan hukum dan aturan Allah seperti kelompok yang memerangi orang kafir sebelum di serang, kelompok yang mengamalkan al Qur`an tetapi meninggalkan hadist, dan sebagainya. Kita hindari termasuk kelompok A, kelompok B, dll tetapi kita berusaha menjadi kelompok orangnya Robbi saja, yaitu kelompok yang mentukan suatu hukum berdasarkan dengan al Qur`an dan hadits bukan berdasarkan pendapat suatu kelompok. Misalnya ketika menentukan hari mulainya puasa, maka kita gunakan aturan Allah dalam al Qur`an yang artinya, barangsiapa di antara kamu menyaksikan bulan, maka berpuasalah pada  bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak meng-hendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu meng-agungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” Oleh karena itu, ketika ada salah seorang diantara kita melihat bulan Romadhon  muncul dan dia bersyahadat maka kita wajib esok langsung berpuasa, tidak usah menunggu berapa banyak yang melihat bulan tersebut. Kita berusaha menjalankan perintah Allah dengan ikhlas, tidak dengan didasari sikap fanatik pada suatu golongan agar di akhirat kelak kita diridhoi oleh Allah untuk masuk ke dalam surga bersama kekasih-kekasih-Nya.